Public Speaking

Salah satu communication skill yang paling penting saat ini adalah public speaking. Public speaking pada dasarnya adalah kemampuan mengekspresikan gagasan di hadapan publik.

Public Speaking
Public Speaking by Pixabay

Komunikasi antarpribadi adalah bentuk khusus dari komunikasi manusia yang mendeskripsikan bagaimana kita berinteraksi secara terus menerus dan saling mempengaruhi satu sama lain. Spokeperson memiliki peranan yang sangat penting dalam melakukan komunikasi antarpribadi, tidak hanya dalam berbicara tetapi juga penggunaan bahasa non verbal lainnya.

Komunikasi antarpribadi atau komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan dengan komunikator merupakan hal yang menyenangkan bagi lawan bicara. Memahami proses komunikasi antarpribadi menuntut pemahaman bahwa terdapat hubungan simbiosis antara komunikasi dan perkembangan hubungan relasional. Dalam waktu yang bersamaan komunikasi membangun hubungan relasional sementara disisi lain hubungan relasional akan mempermudah proses komunikasi. Salah satu bentuk komunikasi yang paling sering dilakukan dalam rangka menjalin hubungan relasional antara perusahaan dan publik adalah komunikasi di hadapan publik atau biasa disebut public speaking.

Elemen Public Speaking

Apa yang perlu diperhatikan agar menjadi public speaker yang handal dan mampu menggugah publik? Aristoteles dalam tradisi retorika mengungkap tiga elemen utama dalam public speaking, yaitu: penyaji, isi pesan dan audiens, istilah ini disebut sebagai ethos, pathos, logos.

  • Ethos (ethical), yaitu karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara ia berkomunikasi
  • Pathos (emotional), yaitu perasaan emosional khalayak yang harus dipahami oleh pembicara
  • Logos (logical), yaitu pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan yang akan disampaikan

Ethos

Pesan-pesan yang akan disampaikan dalam proses kampanye umumnya bersifat pesan persuasif. Pesan persuasif adalah pesan yang bertujuan untuk merubah perilaku seseorang. Lebih dari 2000 tahun yang lalu Arisoteles bahkan sudah menegaskan bahwa tujuan persuasi akan tercapai jika didukung oleh karakteristik personal pembicara.

He doesn’t communicate what he says, he communicates who he is.

Ketika seseorang berbicara dihadapan orang lain, satu hal yang paling penting adalah membuat khalayak percaya bahwa ia adalah yang terbaik dalam hal yang sedang ia sampaikan. Kita tentu akan lebih percaya jika seseorang yang kita percaya sebagai Ulama menyampaikan ajaran agama, dibandingkan teori penemuan fosil.

Konsep yang membahas mengenai karakeristik pembicara dikenal dengan istilah kredibilitas. Kredibilitas adalah persepsi atau penilaian khalayak terhadap pembicara. Sejumlah penelitian menegaskan bahwa pembicara dengan kredibilitas tinggi cenderung lebih berpengaruh pada sikap pendengar daripada pembicara dengan kredibilitas rendah. Kredibilitas merupakan pertimbangan yang lebih penting ketika kita meyakinkan hadirin dibanding ketika kita menyampaikan informasi kepada mereka. Ungkapan populernya adalah “who says something determines who will listen”. Carl Hovland menjabarkan tiga aspek utama yang mempengaruhi kredibilitas yaitu keahlian (expertise), keterpercayaan (trustwhorthinness), dan daya tarik (attractiveness).

Pertama, seorang spokeperson harus dianggap ahli dan memiliki keahlian serta mampu dan memiliki kemampuan untuk menjalankan perannya sebagai perwakilan perusahaan atau organisasi. Jika seorang komunikator dianggap ahli maka audiens cenderung bersedia mendengarkan, mempelajari dan menerima isi pesan yang disampaikan. Kedua, spokeperson harus dinilai jujur, tulus, bermoral, adil, sopan, dan etis. Spokeperson harus dinilai memiliki kepribadian yang baik sehingga pemilih memberi kesan bahwa ia dapat dipercaya. Ketiga, daya tarik. Secara umum konsep daya tarik meliputi penampilan fisik dan identifikasi psikologis. Apabila sumber merupakan individu yang tidak menarik atau tidak disukai, proses persuasi menjadi lebih sulit. Berbagai penelitian dalam bidang persuasi membuktikan bahwa seseorang dengan penampilan menarik dapat lebih mudah mempersuasi orang lain. Daya tarik fisik dapat dilihat berdasarkan karakter vokal, ekspresi wajah, postur, nada suara, sikap tubuh, gerakan tangan dan busana. Penjelasan lanjutan mengenai penggunaan vokal, postur, ekspresi dan sikap tubuh dalam public speaking akan disertakan kemudian.

Sementara itu daya tarik psikologis diidentifikasi sebagai kedekatan, keakraban, dan kesukaan. Komunikator yang memiliki kesamaan dengan khalayaknya cenderung berkomunikasi dengan lebih efektif. Kesamaan dijabarkan secara luas menjadi kesamaan umur, gender, kelas sosial, kepribadian, ataupun berdasarkan anggota kelompok. Seseorang cenderung menanggapi positif seseorang yang dianggap memiliki latar belakang yang sama denganya.

Pathos

Pathos secara sederhana adalah pemahaman terhadap khalayak yang akan dihadapi. Ketika akan berbicara dihadapan khalayak luas, memahami siapa yang akan dihadapi merupakan suatu keharusan. Memahami siapa khalayak anda, apa yang mereka sukai, apa yang mereka tidak sukai, akan sangat menentukan hasil akhir dari proses komunikasi yang dilakukan. Ketika memahami siapa khalayak yang akan dihadapi, anda dapat mempersiapkan akan menjadi ‘siapa’ nanti ia dihadapan khalayak. Anda juga dapat mempersiapkan apa yang akan disampaikan agar sesuai dengan kebutuhan khalayak.

Logos

Logos adalah bagaimana kata-kata dipilih dan disusun menjadi kalimat berdasarkan pemikiran pembicara. Spokeperson harus mampu menyajikan pesan yang menarik, sesuai dengan keinginan khalayak, dan mampu menggerakan khalayak untuk memilih. Maka pemilihan tema, pemilihan kata atau diksi, penyusunan pesan dan gaya penyampaian harus diperhatikan oleh Anda saat berbicara dihadapan pemilih.

Selain tiga konsep diatas, Aristoles juga mengungkapkan lima dasar-dasar retorika yang dikenal sebagai five canon of rethoric:

Five canon of rethoric Aristoteles

  1. Invention/penemuan: Bagaimana pembicara menggali topik atau materi yang akan dibawakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik khalayaknya.
  2. Disposition/penyusunan: Teknik ini merupakan kemampuan pembicara untuk menyusun materi yang disampaikan secara berurutan. Umumnya penyampaian materi terdiri atas pembukaan, isi, kesimpulan
  3. Elucution/gaya: Teknik ini secara sederhana adalah bagaimana memilih bahasa dengan menyesuaikan karakteristik khalayak.
  4. Memoria/ingatan: Bagian ini merupakan sebuah cara untuk mengingat pengetahuan dari pengalaman yang ada untuk disampaikan sesuai topic yang dipilih
  5. Pronountiatio/penyampaian:  Bagian ini memandang penyampaian tidak hanya sebatas pengucapan maupun nada bicara, melainkan juga penggunaan isyarat non verbal lainnya.

1 thought on “Public Speaking”

  1. Pingback: 21 tips cara belajar public speaking : Praktik - Mellysawidy

Comments are closed.